Rabu, 02 Maret 2011

ternyata Tuhan masih sayang padaku...

aku adalah seonggok manusia yang tidak sempurna yang sedang mencoba menata hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya, aku adalah seonggok manusia yang memiliki pendirian kuat, tidak suka diatur, tak peduli apa kata orang, suka bertindak sesuka hati yang penting tidak merugikan orang lain. Tetapi aku yang sekarang bukan aku yang dulu yang penuh dengan keburukan dalam sifat-sifat yang aku anut diatas walaupun dalam sifat itu juga mengandung kebaikan..naahhh sekarang aku yang sekarang adalah aku seonggok manusia yang sedang mencoba memiliki, mempunyai, dan melakukan hal-hal yang baik yang terdapat dalam sifat-sifat yang aku anut tersebut. Yaa aku berubah dan merubah sifat-sifat burukku menjadi lebih baik karena aku merasa "ternyata Tuhan masih sayang padaku"...kenapa aku merasa seperti itu..??bukan karena sombong atau merasa sok dekat dengan Tuhan (karena aku memang orang yang tidak terlalu alim) tetapi karena Tuhan masih mau mengingatkanku akan tindakanku yang bengal dalam kehidupan busukku pada masa lalu. Yaa sekarang baru aku bisa menyadari bahwa ternyata Tuhan telah mengingatkanku sejak lama melalui beberapa peristiwa yang seharusnya membuat aku sadar hanya saja aku tidak sadar dan menyadarinya. Hingga pada suatu saat sebuah peristiwa dapat menyadarkanku dan aku benar-benar berubah. Dari sebuah peristiwa lalu beranjak keperistiwa yang lain seperti percakapanku dengan bundhaku yang paling aku sayangi..kami mengobrol layaknya seorang ibu dengan anak, kami mengobrol panjang lebar hingga akhirnya pada suatu pokok pembicaraan mengenai kisah bengalku dan kehidupan busukku. Aku juga tidak tahu darimana bundhaku mengetahui hal semacam itu, suatu hal yang sudah aku simpan dan rahasiakan agar citra namaku tetap baik dimata bundhaku juga orang lain. Awalnya aku mengelak tidak mengakuinya..yaa untuk menjaga nama baikku juga... tetapi atas desakan bundha serta mulai kacaunya pikiranku dan ada pula dorongan dari hati untuk mengakuinya akhirnya aku mengakui semua kebusukanku di depan bundha yang paling aku sayang. Seketika itu juga rasa penyesalan di dada begitu menyiksa atas apa yang telah aku lakukan dalam kehidupan busukku, hingga pada akhirnya gumpalan penyesalan yang tertumpuk dan mengendap di dada keluar ditandai dengan tangisanku (percaya atau tidak aku menangis) tangisan penyesalan membasahi pipiku disertai permintaan maafku kepada bundhaku karena aku telah mengecewakan beliau. Tetapi apa yang aku dapat...sebuah bukti bahwa kasih ibu itu memang sepanjang masa dan ga bisa dibandingin dan ditandingin sama apapun sama siapapun. Betapa tidak, tadi aku yang mengira aku bakalan dimarahi habis-habisan ternyata tidak terjadi saat itu...beliau malah tersenyum manis dan memeberiku semangat dan pengertian agar aku bisa berubah jadi orang yang lebih baik dan seketika itu juga aku mulai berubah..aku mulai melepas segala aksesoris hitamku" dan mulai menjalankan sebagaimana hidup yang baik yang sesuai dengan apa yang seharusnya. Aku mulai menjalankan perintah wajib agamaku (sholat 5 waktu) hingga sekarang dan akan berakhir sampai akhir hayatku. Aku mulai menjauhi dan tidak melakukan kehidupan busukku. Senangnya lagi hatiku bahwa ternyata seseorang yang paling spesial dalam hidupku saat ini "mypu" sangat mendukung dan menyukai perubahanku...otomatis aku bertambah semangat dan termotifasi untuk berubah menjadi lebih baik. Aku pun mulai menjalankan kehidupan baruku dan aku merasa nyaman dengan itu. Aku merasa hidupku lebih tertata, serasa nyaman dan tentram. Dan pada akhirnya inilah aku yang sekarang, seonggok manusia dengan kehidupan barunya yang masih memegang prinsip hidup seperti yang dulu tetapi dengan kemasan yang berbeda, seonggok manusia yang masih memegang teguh prinsip hidup lamanya dilandasi dengan sifat kebaikan yang terkandung dalam prinsip-prinsip tersebut. Terimakasih Tuhan atas rasa sayangmu padaku hingga aku bisa berubah seperti sekarang ini, terimakasih Tuhan atas rasa sayangmu padaku sehingga engkau menyadarkanku dengan caramu, dengan peringatan-peringatanmu, dengan peristiwa-peristiwa yang engkau berikan padaku hingga bisa membuatku berubah. Terimakasih bundhaku yang telah bersabar mendidikku dan dengan kebaikan-kebaikanmu hingga bisa merubahku. Terimakasih mypu atas semangat yang telah kau berikan disaat aku terpuruk dan kesenangan yang kau ciptakan dikala aku sedang senang pula sehingga terasa lengkap hidupku, terimakasih atas ketersediaanmu berada di dekatku disaat aku sedih atau pun senang. Terimakasih Tuhan "ternyata Tuhan masih sayang padaku". Inilah aku dengan kehidupan spesialku "FEBRIAN de FROGILA"

1 komentar: