Jumat, 19 April 2013

Indonesia Pada Masa Kolonial



Pada masa colonial masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang serba terbelakang. Penjajahan serta penindasan mengakibatkan kemunduran segala bidang, baik di bidang politik, social, budaya, dan pendidikan. Walaupun demikian semangat rakyat Indonesia untuk merdeka tetap tidak padam. Berbagai peristiwa nasionalisme, cara untuk memerdekakan Indonesia ditempuh oleh rakyat Indonesia. Usaha – usaha rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekan dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya melalui atau dengan cara membentuk oranisasi – organisasi. Dimana organisasi – organisasi tersebut mulai muncul karena adanya pengaruh gagasan – gagasan modern, anggota elite nasional menyadari bahwa perjuangan untuk memajukan bangsa Indonesia harus dilakukan dengan menggunakan organisasi modern. Organisasi modern yang lahir pertama kali di Indonesia adalah Budi utomo dengan ketua Soetomo. Organisasi Budi utomo dalam memajukan Indonesia lebih intensif bergerak memajukan dalam bidang pendidikan dan budaya, tetapi saying ruang lingkup bergeraknya hanya sekitaran Jawa dan Madura dengan mendirikan beberapa cabang di Jawa dan Madura. Budi utomo juga berhasil memperoleh banyak anggota yang mencapai sepuluh ribu orang, jumlah yang besar pada saat itu. Budi utomo juga mengalami pasang surut dalam menjalankan tujuannya, ketika sedang menurun budi Utomo tetap intensif bergerak di bidang social. Munculnya Budi Utomo memicu munculnya organisasi – organisasi lain di Indonesia. Organisasi – organisasi tersebut seperti Syarekat Islam yang bertujuan atau bergerak untuk membela pedagang – pedagang Indonesia dari ancaman pedagang Cina. Bahkan pegawai colonial tidak boleh menjadi pengurus organisasi ini. Kemudian muncul lagi indische partij, organisasi ini bertujuan menghapus kolonialisme di Indonesia dan menyatukan semua golongan. Dan masih ada organisasi – organisasi lain di Indonesia yang mewarnai nasionalisme di Indonesia pada masa colonial. Organisasi- organisasi tersebut mempunyai peranan penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia terutama kaum mudanya yang menjadi lebih bersemangat untuk berjuang. Bahkan organisasi – organisasi tersebut terus eksis dan terus bergerak menjalankan tujuannya sampai Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 walaupun peranan atau pengaruhnya tidak sebesar dulu


Daftar Pustaka

Sartono Kartodijo, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional Jilid 2, Jakarta: PT. gramedia Pustaka utama, 1992.
Sartono Kartodirjo, Sejarah Nasional Indonesia Jilid V, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1970.
Sartono Kartodirjo, sejarah Nasional Jilid VI, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1975.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar