Jumat, 19 April 2013

Islam di Asia Tenggara


 
A.      KAPAN ISLAM MASUK DI ASIA TENGGARA

Abad ke-7 M, Islam telah memasuki kawasan Asia Tenggara. Menurut berita dari Cina, pada tahun 674 M, orang Ta-shih berencana menyerang kerajaan Ho-ling yang saat itu diperintah oleh Ratu Sima. Oleh karena Ratu Sima sangat kuat dan adil, konon orang Ta-Shih mengurungkan niatnya.[1] berlayar dengan orang Po-Sse menuju Selat Malaka dari Laut Cina Selatan.
Dari dua berita di atas maka para ahli menyimpulkan bahwa pada Abad ke-7, orang-orang Ta-Shih (Arab) dan Po-Sse (Persia) telah memasuki wilayah Asia Tenggara. Tentunya dengan membawa ajaran Islam seperti apa yang dianutnya.
Pendapat yang menyatakan bahwa Islam masuk Asia tenggara pada Abad ke-11. Buktinya yaitu di daaerah Phan Rhang, Champa Selatan juga di temukan sebuah batu nisan yang berisi huruf Arab bertuliskan Ahmad bin Abu Ibrahim bin Abu Arradah Rahdar alias Abu Kamil (w.Kamis malam 29 Safar 431 H/1039M). Di daerah Bandar Seri Begawan juga ditemukan sebuah nisan yang bertuliskan nama seorang perempuan, Makhdarah, wafat 440 H/1078M.[2] Hal ini semakin menguatkan bahwa pada abad ke-11 Islam telah memasuki Asia tenggara.

B.      CARA MASUKNYA ISLAM DI ASIA TENGGARA
Terdapat beberapa cara  penyebaran islam di Asia Tenggara  yaitu:
1.       Perdagangan
Pada abad ke-7 hingga  ke-16 pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan di bandar-bandar di kawasan Asia Tenggara. Di Bandar-bandar tersebut mereka mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mualaf-mualaf dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak.

2.       Perkawinan
Di samping menyebarkan islam secara langsung, para pedagang juga menikah dengan masyarakat dan juga para petinggi kerajaan di daerah Asia Tenggara. Hal ini berdampak kepada orang yang dinikahi oleh para pedagang tersebut yaiu mau tidak mau mereka juga masuk islam.

3.       Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kyai-kyai, dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama, dan kyai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantern, mereka pulang ke kampungnya untuk berdakwah ke tempat tertentu mengajarkan Islam.

4.       Politik
Islam juga disebarluaskan melalui bidang politik. Yaitu sebuah kerajaan yang di taklukan oleh kerajaan Islam maka masyarakat kerajaan tersebut juga akan memeluk agama islam karena mereka memiliki Raja seorang muslim. 

C.      PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA
Setelah memasuki kawasan Asia tenggara, ajaran Islam berkembang sangat pesat. Muncul banyak kerajaan Islam. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Samudra Pasai, Malaka, Perlak, Brunei darusalam, dan lain lain.
Berkembangnya ajaran islam lebih disebabkan oleh proses penyebarannya yang dilakukan secara damai. Selain itu syarat yang mudah dan kondisi politik di kawasan asia tenggara saat itu juga turut memberi andil yang tidak sedikit bagi berkembangnya ajaran islam di asia tenggara. Pengaruh ajaran Islam sendiri telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan Masyarakat Asia Tenggara.


[1] Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Asia tenggara, Pustaka Pelajar,2010, hlm. 8.
[2] Ibid., hlm. 10.


 
DAFTAR PUSTAKA

Saifullah.2010.Sejarah dan Kebudayaan Islam di Asia Tenggara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Reid, Anthony.2004.Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.Jakarta:LP3ES
Soekmono, R.1981.Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia.Yogyakarta:Kanisius



Tidak ada komentar:

Posting Komentar