Jumat, 19 April 2013

Sejarah Sumatra karya William Marsden



Buku Sejarah Sumatra karya William Marden adalah karya klasik mengenai salah satu pulau utama di Indonesia yaitu Sumatera. Willian Marsden seorang pegawai kongsi dagang Inggris EIC (East India Company) yang bertugas di Bengkulu berupaya memadukan hasil penilaian berdasarkan sumber-sumber tulisan berupa laporan-laporan maupun wawancara serta kunjungan ke beberapa tempat di Sumatra. Sejak pertama kali terbit pada 1783, buku Sejarah Sumatra telah memukau dan dipujikan sebagai karya jempolan. Walaupun sesudahnya banyak buku tentang Sumatra terbit, namun karya William Marsden ini tetap istimewa serta dirujuk sejagat sebagai karya klasik yang monumental.

Buku Sejarah Sumatra berbeda dari kebanyakan karya tulis pada umumnya, dimana biasanya suatu buku yang berisi tentang sejarah suatu tempat lebih memfokuskan pada kerajaan, pemerintahan, ataupun orang-orang penting / orang-orang golongan atas saja. Sedangkan dalam buku Sejarah Sumatra karya William Marsden ini rakyat biasa di pedesaan-pedesaan juga dibahas oleh William Marsden. Seperti yang terdapat pada bab 21 halaman 482, dimana William Marsden menjelaskan tentang penduduk, mata pencaharian, navigasi dan alat tukar secara terperinci. William Marsden dalam menulis buku Sejarah Sumatra berbeda dengan penulis-penulis lain pada zaman itu. Seperti yang diungkapkan oleh dosen sekaligus peneliti sejarah yang saya kagumi Rhoma Dwi Aria Yulianti, dalam tulisannnya di belajarsejarah.com beliau mengungkapkan Marsden membuat catatan Sumatra secara ensiklopedik dengan liputan pandangan mata dan laporan investigasi.[1] Melalui buku Sejarah Sumatra ini kita dapat mengetahui tentang Sumatra secara mendalam. Walaupun karya ini terbit pada tahun 1783 tapi isi dalam buku ini terus terasa modern.

Sumatra secara terperinci dijelaskan oleh William Marsden dalam bab perbab di buku Sejarah Sumatra. Bab 1 menceritakan tentang Deskripsi umum pulau Sumatera; letak dan garis bujurnya, penelitian Kuno mengenai Sumatera, jarak dan pegunungan, air terjun danau laut dan sungai, udara dan angin, guntur dan kilat, musim, angin laut, produksi mineral, gunung berapi, tanah, pembentukan daerah baru dan batu karang serta ombak pasang. Pada Bab 2  William menjelaskan tentang perbedaan penduduk yang terdiri sari deskripsi penduduk, pakaian dan ornamen, dan mengasah gigi serta melubangi telinga. Bab 3 tentang Infrasruktur dan kehidupan sehari hari yaitu tata cara membangun, api dan makanan. Pada Bab 4 disajikan tentang Kekayaan Alam Sumatera yaitu hasil pertanian, sawah, komoditi perdagangan, rempah-rempah, dsb. Bab 5 menjelaskan tentang aneka varietas dunia flora. Bab 6 tentang keanekaragaman dunia fauna. Bab 7 tentang komoditas perdagangan dan hasil perkebunan. Bab 8 tentang Kekayaan Alam dan perdagangan impor. Bab 9 tentang Keahlian orang Sumatera. Bab 10 tentang bahasa dan abjad. Lanjut ke Bab 11 tentang Sosiologi masyarakat Sumatera. Bab 12 tentang adat istiadat dan hukum adat. Bab 13 tentang hukum adat dan perbudakan. Bab 14 tentang pernikahan, perayaan, perjudian dan opium. Bab 15 tentang tradisi orang Sumatera. Bab 16 tentang Lampung. Bab 17 tentang perbedaan penduduk. Bab 18 tentang Negara-negara Melayu . Bab 19 tentang kerajaan-kerajaan di tepi sungai. Bab 20 tentang Batak. Bab 21 tentang Aceh. Bab 22 tentang Sejarah kerajaan Aceh dan Bab terakhir, Bab 23 tentang gugusan pulau di pantai barat Sumatera.

Dengan kelebihan buku ini, dengan segala kerincian dan kelengkapan William Marsden dalam menyampaikan Sumatra yang sangat membantu para sejarawan, disisi lain buku Sejarah Sumatra ini jika kita dalam membacanya tidak teliti atau jeli mungkin akan sedikit kesulitan dalam mencerna isi dalam buku ini dikarenakan penyampaian William Marsden dalam beberapa bagian terlalu panjang dan berbelit serta tulisannya yang bergaya sastra mendekati dongeng secara tidak langsung menuntut kita agar lebih jeli dalam membaca buku Sejarah Sumatra ini.








[1] http://belajarsejarah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar