Pada
masa colonial masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang serba terbelakang.
Penjajahan serta penindasan mengakibatkan kemunduran segala bidang, baik di
bidang politik, social, budaya, dan pendidikan. Walaupun demikian semangat
rakyat Indonesia untuk merdeka tetap tidak padam. Berbagai peristiwa
nasionalisme, cara untuk memerdekakan Indonesia ditempuh oleh rakyat Indonesia.
Usaha – usaha rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekan dilakukan melalui
berbagai cara, salah satunya melalui atau dengan cara membentuk oranisasi –
organisasi. Dimana organisasi – organisasi tersebut mulai muncul karena adanya
pengaruh gagasan – gagasan modern, anggota elite nasional menyadari bahwa
perjuangan untuk memajukan bangsa Indonesia harus dilakukan dengan menggunakan
organisasi modern. Organisasi modern yang lahir pertama kali di Indonesia
adalah Budi utomo dengan ketua Soetomo. Organisasi Budi utomo dalam memajukan
Indonesia lebih intensif bergerak memajukan dalam bidang pendidikan dan budaya,
tetapi saying ruang lingkup bergeraknya hanya sekitaran Jawa dan Madura dengan
mendirikan beberapa cabang di Jawa dan Madura. Budi utomo juga berhasil
memperoleh banyak anggota yang mencapai sepuluh ribu orang, jumlah yang besar
pada saat itu. Budi utomo juga mengalami pasang surut dalam menjalankan
tujuannya, ketika sedang menurun budi Utomo tetap intensif bergerak di bidang
social. Munculnya Budi Utomo memicu munculnya organisasi – organisasi lain di
Indonesia. Organisasi – organisasi tersebut seperti Syarekat Islam yang
bertujuan atau bergerak untuk membela pedagang – pedagang Indonesia dari
ancaman pedagang Cina. Bahkan pegawai colonial tidak boleh menjadi pengurus
organisasi ini. Kemudian muncul lagi indische partij, organisasi ini bertujuan
menghapus kolonialisme di Indonesia dan menyatukan semua golongan. Dan masih
ada organisasi – organisasi lain di Indonesia yang mewarnai nasionalisme di
Indonesia pada masa colonial. Organisasi- organisasi tersebut mempunyai peranan
penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia terutama kaum mudanya
yang menjadi lebih bersemangat untuk berjuang. Bahkan organisasi – organisasi
tersebut terus eksis dan terus bergerak menjalankan tujuannya sampai Indonesia
merdeka pada 17 Agustus 1945 walaupun peranan atau pengaruhnya tidak sebesar
dulu
Daftar Pustaka
Sartono Kartodijo,
Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional Jilid 2, Jakarta:
PT. gramedia Pustaka utama, 1992.
Sartono Kartodirjo,
Sejarah Nasional Indonesia Jilid V, Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1970.
Sartono Kartodirjo,
sejarah Nasional Jilid VI, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1975.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar