A.
KAPAN ISLAM MASUK DI ASIA TENGGARA
Abad ke-7 M, Islam telah memasuki kawasan Asia
Tenggara. Menurut berita dari Cina, pada tahun 674 M, orang Ta-shih berencana
menyerang kerajaan Ho-ling yang saat itu diperintah oleh Ratu Sima. Oleh karena
Ratu Sima sangat kuat dan adil, konon orang Ta-Shih mengurungkan niatnya.[1] berlayar
dengan orang Po-Sse menuju Selat Malaka dari Laut Cina Selatan.
Dari dua berita di atas maka para ahli menyimpulkan
bahwa pada Abad ke-7, orang-orang Ta-Shih (Arab) dan Po-Sse (Persia) telah
memasuki wilayah Asia Tenggara. Tentunya dengan membawa ajaran Islam seperti
apa yang dianutnya.
Pendapat
yang menyatakan bahwa Islam masuk Asia tenggara pada Abad ke-11. Buktinya yaitu
di daaerah Phan Rhang, Champa Selatan juga di temukan sebuah batu nisan yang
berisi huruf Arab bertuliskan Ahmad bin Abu Ibrahim bin Abu Arradah Rahdar
alias Abu Kamil (w.Kamis malam 29 Safar 431 H/1039M). Di daerah Bandar Seri
Begawan juga ditemukan sebuah nisan yang bertuliskan nama seorang perempuan,
Makhdarah, wafat 440 H/1078M.[2] Hal ini
semakin menguatkan bahwa pada abad ke-11 Islam telah memasuki Asia tenggara.
B.
CARA MASUKNYA ISLAM DI ASIA TENGGARA
Terdapat
beberapa cara penyebaran islam di Asia
Tenggara yaitu:
1.
Perdagangan
Pada abad ke-7
hingga ke-16 pedagang-pedagang Muslim
(Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan di bandar-bandar
di kawasan Asia Tenggara. Di Bandar-bandar tersebut mereka mengajarkan ajaran
Islam kepada masyarakat. Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini sangat
menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan
perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil
mendirikan masjid dan mendatangkan mualaf-mualaf dari luar sehingga jumlah
mereka menjadi banyak.
2.
Perkawinan
Di samping menyebarkan islam secara langsung,
para pedagang juga menikah dengan masyarakat dan juga para petinggi kerajaan di
daerah Asia Tenggara. Hal ini berdampak kepada orang yang dinikahi oleh para
pedagang tersebut yaiu mau tidak mau mereka juga masuk islam.
3.
Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan,
baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama,
kyai-kyai, dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama,
dan kyai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantern, mereka
pulang ke kampungnya untuk berdakwah ke tempat tertentu mengajarkan Islam.
4.
Politik
Islam juga disebarluaskan melalui bidang
politik. Yaitu sebuah kerajaan yang di taklukan oleh kerajaan Islam maka
masyarakat kerajaan tersebut juga akan memeluk agama islam karena mereka
memiliki Raja seorang muslim.
C. PERKEMBANGAN
ISLAM DI ASIA TENGGARA
Setelah memasuki kawasan Asia tenggara, ajaran Islam
berkembang sangat pesat. Muncul banyak kerajaan Islam. Kerajaan-kerajaan
tersebut antara lain Samudra Pasai, Malaka, Perlak, Brunei darusalam, dan lain
lain.
Berkembangnya ajaran islam lebih disebabkan oleh
proses penyebarannya yang dilakukan secara damai. Selain itu syarat yang mudah
dan kondisi politik di kawasan asia tenggara saat itu juga turut memberi andil
yang tidak sedikit bagi berkembangnya ajaran islam di asia tenggara. Pengaruh
ajaran Islam sendiri telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan Masyarakat Asia
Tenggara.
[1]
Saifullah, Sejarah dan
Kebudayaan Asia tenggara, Pustaka Pelajar,2010, hlm. 8.
[2]
Ibid., hlm. 10.
DAFTAR PUSTAKA
Saifullah.2010.Sejarah dan Kebudayaan Islam di Asia
Tenggara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Reid,
Anthony.2004.Sejarah Modern Awal Asia
Tenggara.Jakarta:LP3ES
Soekmono,
R.1981.Pengantar Sejarah Kebudayaan
Indonesia.Yogyakarta:Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar